SMAN 11 Bekasi |
Perkenalan,
Salam kenal, saya "Denaldy Sesarino Nataniel" dalam pembuatan artikel ini saya sedang bersekolah di SMAN 11 Bekasi, kelas 11 IPS 1. Kiranya artikel tentang Gerakan Non-Blok ini bisa menjadi Informasi yang sangat berguna bagi siapapun yang membaca nya.Pembukaan,
Dalam materi kewarganegaraan ataupun sejarah tentang perang dunia ke-2 kita sering mendengar "Non Blok" atau "Gerakan Non-Blok" yang sering disingkat menjadi GNB, dan NAM (Non-Aligned Movement) jika di Bahasa Inggris kan. Tapi apa kita mengetahui dengan jelas apa itu GNB, bagaimana latar belakang nya, mengapa dibentuk, dan terutama tujuan dibentuk nya? ulasan kali ini akan mengupas banyak hal tentang GNB ini, jadi ayo.. Stay tune :D
1. GERAKAN NON BLOK? Itu apa ya? Ulasan nya bisa keleus.. :D
Jadi dalam kata lain (GNB) ini dibentuk oleh beberapa negara yang cinta damai
dan ingin berperan aktif dalam mencari solusi terbaik dalam rangka menciptakanperdamaian dan keamanan dunia. Dikarenakan ada Blok Barat (AMERIKA dengan Nato nya) dan Blok Timur (Uni Soviet dengan Pakta Warsawa nya) yang sedang bertikaian dalam Perang dingin.Berarti tentu anggota GNB ini "cinta damai" hehe.
- TUJUAN dari GNB
- meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa;
- mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
- mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
- menentang kolonialisme, politik apartheid , dan rasialisme;
- memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;
- meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok;
- menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.
- ASAS dari GNB
- GNB bukan suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan.
- GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif.
- GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat, memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme.
- SYARAT menjadi anggota GNB
- menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;
- mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;
- tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.
2. Sekarang SEJARAH nya ya..
Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
- Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
- Perjanjian non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur.
Faktor-Faktor yang Melatar Belakangi berdirinya GNB
- Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia.
- Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
- Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
- Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.
- Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar PBB (dibahas dibawah ini)
Pendiri Gerakan Non-Blok:
NAH!!!! Itu dia 5 orang pemrakarsa Gerakan Non-Blok.. yakni ada:
a. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India),
b. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana).
c. Presiden Gamal Abdul Naseer (Mesir),
d. Presiden Soekarno (Indonesia),
e. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), *Sesuai dengan urutan di foto*
Mereka adalah pembentuk/pemarakarsa Gerakan Non Blok pertama kali, termasuk Presiden pertama kita loh, Bangga punya presiden sehebat Soekarno!! :D
KTT Gerakan Non-Blok
Setelah organisasi negara-negara non-Blok terbentuk, pada tahun 1961 di Beograd-Yugoslavia KTT non-Blok I dilangsungkan. KTT ini di dorong oleh adanya krisi Cuba. Saat itu Uni Sovyet membangun pangkalan peluru kendali di Cuba. Hal ini dapat mengancam Amerika Serikat. Karena itu, situasi dunia menjadi gawat. Sebab sewaktu-waktu dapat terjadi pecah perang nuklir di antara kedua blok tersebut. Oleh sebab itu, negara-negara non-Blok berusaha meredakan ketegangan dengan melakukan KTT (Konperensi Tingkat Tinggi) negara-negara non-Blok.
*KTT Pertama Gerakan Non-Blok / Non Aligned Movement.
KTT ini dihadiri oleh 23 negara. Dalam KTT tersebut dibahas beberapa masalah pokok, yaitu:
1. Pemberantasan imperialisme dan kolonialisme.
2. Penghentian percobaan senjata atom dan nuklir.
3.Pengusahaan perdamaian antara Blok Barat dengan Blok Timur.
Sebagai keputusan KTT non-Blok pertama ini adalah tersusunlah Deklarasi Beograd, yang isinya
1. Menghentikan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
2. Mendamaikan Amerika Serikat dengan Uni Sovyet.
Untuk melaksanakan keputusan KTT 1 itu maka dikirimkanlah delegasi:
1. Ir. Soekarno, Presiden RI dan Medibo Keita, Presiden Mali, pergi ke Amerika Serikat menemui Presiden John Kennedey.
2. Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India dan Nkrumah, Presiden Ghana pergi ke Uni Sovyet menemui Perdana Menteri Chruscov.
*Bung Karno sebagai inspirator Gerakan Non Blok bersama Presiden Kennedy (USA), Nikita Kruschov (Uni Sovyet), Chou En Lai (RRC) dan Fidel Castro (Cuba)
Kedua delegasi baik yang ke Amerika Serikat maupun yang ke Uni Sovyet menyampaikan keputusan KTT non-Blok I. Dan ternyata kedua negara besar itu mau menerima, sehingga meredalah ketegangan dunia waktu itu.
Setelah KTT non-Blok pertama sukses, maka waktu selanjutnya terus diadakan KTT non-Blok, yaitu:
KTT GNB II (1964)
KTT II ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 10 Oktober 1964 di Kairo Mesir, dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Naser.
KTT II ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 10 Oktober 1964 di Kairo Mesir, dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Naser.
KTT ini dihadiri oleh 48 negara peserta dan 10 negara pengamat ini memberikan perhatian kepada masalah-masalah ekonomi.
Dalam KTT yang diselenggarakan dua kali ini mulai tampak ada pertentangan antara kelompok negara modern
Dalam KTT yang diselenggarakan dua kali ini mulai tampak ada pertentangan antara kelompok negara modern
dibawah pimpinan Nehru dan kelompok negara radikal dipimpin oleh Soekarno dan Nkrumah.
KTT GNB III (1970)
KTT III diselenggarakan di Lusaka, Zambia pada tanggal 8 – 10 September 1970,
KTT GNB III (1970)
KTT III diselenggarakan di Lusaka, Zambia pada tanggal 8 – 10 September 1970,
dipimpin oleh Presiden Kenneth Kaunda.
Tema pokok KTT ini adalah permasalahan rezim resialis minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
KTT ini dihadiri oleh 54 negara peserta dan 9 negara pengamat.
KTT GNB IV (1973)
KTT IV berlangsung pada tanggal 5 – 9 September 1973 di Algiers, Aljazair dibawah pimpinan Presiden Houari Boumedienne.
KTT GNB IV (1973)
KTT IV berlangsung pada tanggal 5 – 9 September 1973 di Algiers, Aljazair dibawah pimpinan Presiden Houari Boumedienne.
KTT terselenggara pada saat hubungan kedua blok membaik.
Tema pokok KTT IV ini adalah masalah negara-negara melarat. KTT dihadiri oleh 75 negara peserta.
Pengamat terdiri atas organisasi gerakan kemerdekaan dan pembebasan Afrika Selatan dan Amerika Latin.
KTT GNB V (1976)
KTT V dilaksanakan pada tanggal 16 – 19 Agustus 1976 di Colombo, Srilanka dipimpin oleh PM Ny. Sirimavo Bandaranaike.
KTT GNB V (1976)
KTT V dilaksanakan pada tanggal 16 – 19 Agustus 1976 di Colombo, Srilanka dipimpin oleh PM Ny. Sirimavo Bandaranaike.
KTT ini mempertegas kepentingan negara-negara Non Blok yang dirugikan oleh tata ekonomi dunia yang tidak adil,
yang dapat mengancam perdamaian dunia.
KTT ini juga ditandai adanya persaingan antara sesama negara anggota Non Blok.
India, Indonesia dan Yugo berusaha mencegah timbulnya perpecahan di antara mereka.
Hasilnya dituangkan dalam “Deklrasi dan Program Aksi Colombo”
yang intinya antara lain: melanjutkan dan meningkatkan program Gerakan Non Blok ke arah tata ekonomi dunia baru.
KTT GNB IV (1979)
KTT GNB IV (1979)
KTT IV diselenggarakan di Havana, Cuba dipimpin oleh Presiden Fidel Castro.
KTT ini diselenggarakan pada tanggal 3 – 7 September 1979 ini dihadiri oleh
94 negara peserta peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi.
KTT diliputi oleh pertentangan antara kelompok moderat dan radikal,
tetapi telah berhasil merumuskan deklarasi politik yang berisi revolusi yang memperkuat
prinsip-prinsip Non Blok terhadap dominasi ekonomi asing yang merugikan negara berkembang.
Keanggotaan Kamboja belum dapat diselesaikan maka Kamboja hadir sebagai peninjau.
KTT GNB VII (1983)
KTT VII yang sedianya akan diselenggarakan di Bagdad pada bulan September 1982 batal
karena terjadi perang Irak – iran.
Akhirnya diselenggarakan di India pada tanggal 7 – 12 Maret 1983, dipimpin oleh PM. Ny. Indira Gandhi.
KTT ini dihadiri 101 negara dan memutuskan untuk memberikan dukungan penuh bagi rakyat Afganistan
untuk memutuskan nasibnya sendiri,
dengan sistem sosial ekonomi yang bebas dari campur tangan asing.
KTT GNB VIII (1986)
KTT VIII diselenggarakan di Harare, Zimbabwe dipimpin oleh PM robert Mugabe, pada akhir 1986
KTT GNB VIII (1986)
KTT VIII diselenggarakan di Harare, Zimbabwe dipimpin oleh PM robert Mugabe, pada akhir 1986
dihadiri oleh 101 negara.
KTT tetap mendukung Afganistan dalam menentukan nasibnya sendiri.
KTT GNB IX (1989)
KTT IX diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 September 1989 di bawah pimpinan Presiden Dr. Janes Drnovsek.
KTT GNB IX (1989)
KTT IX diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 September 1989 di bawah pimpinan Presiden Dr. Janes Drnovsek.
KTT ini dihadiri oleh 102 negara. Dalam KTT ini menetapkan bahwa untuk memperkuat setia kawan internasional
dan kerjasama bagi pembangunan alih teknologi adalah mutlak serta perlunya dialog-dialog Selatan-Selatan.
KTT juga membahas mengenai pelestarian lingkungan hidup, yaitu menghindarkan pencemaran terhadap air, udara, dan tanah
serta menghindarkan perusakan tanah dan pembabatan hutan.
KTT GNB X (1992)
KTT X diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada bulan September 1992, dipimpin oleh Soeharto.
KTT GNB X (1992)
KTT X diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada bulan September 1992, dipimpin oleh Soeharto.
KTT ini dihadiri oleh lebih dari 140 delegasi, 64 Kepala Negara.
KTT ini menghasilkan “Pesan Jakarta” yang mengungkapkan sikap GNB tentang berbagai masalah,
seperti hak azasi manusia, demokrasi dan kerjasama utara selatan dalam era pasca perang dingin.
KTT GNB XI (1995)
KTT XI diselenggarakan di Cartagena, Kolumbia yaitu Ernesto Samper Pizano.
KTT GNB XI (1995)
KTT XI diselenggarakan di Cartagena, Kolumbia yaitu Ernesto Samper Pizano.
Pada waktu pembukaan KTT, dilakukan juga penyerahan ketua KTT sebelumnya yaitu dari
Presiden Soeharto ke Presiden Kolumbia.
KTT GNB XII (1998)
KTT XII diselenggarakan di Cairo pada tahun 1998
KTT GNB XII (1998)
KTT XII diselenggarakan di Cairo pada tahun 1998
Itu adalah beberapa Konferensi Tingkat Tinggi dari Gerakan Non-blok dan masalah yang dibicarakan, sebenarnya ada banyak KTT yang telah dilaksanakan GNB, Berikut selengkapnya:
Tempat dan tanggal KTT GNB:
No. | Tanggal | Negara tuan rumah | Kota penyelenggaraan |
1 | 1–6 September 1961 | Yugoslavia | Beograd |
2 | 5–10 Oktober 1964 | Republik Arab Bersatu | Kairo |
3 | 8–10 September 1970 | Zambia | Lusaka |
4 | 5–9 September 1973 | Aljazair | Algiers |
5 | 16–19 Agustus 1976 | Sri Lanka | Kolombo |
6 | 3–9 September 1979 | Kuba | Havana |
7 | 7–12 Maret 1983 | India | New Delhi |
8 | 1–6 September 1986 | Zimbabwe | Harare |
9 | 4–7 September 1989 | Yugoslavia | Beograd |
10 | 1–6 September 1992 | Indonesia | Jakarta |
11 | 18–20 Oktober 1995 | Kolombia | Cartagena de Indias |
12 | 2–3 September 1998 | Afrika Selatan | Durban |
13 | 20–25 Februari 2003 | Malaysia | Kuala Lumpur |
14 | 15–16 September 2006 | Kuba | Havana |
15 | 11–16 Juli 2009 | Mesir | Sharm el-Sheikh |
16 | 26–31 Agustus 2012 | Iran | Teheran |
17 | 2015 | Venezuela | Karakas |
*Susilo Bambang Yudhoyono di KTT Gerakan Non-Blok ke-16 yang dilaksanankan di Iran pada 26-31 Agustus 2012 lalu.
PERANAN Indonesia dalam GNB
Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia ternyata mempunyai peranan yang cukup penting dalam Gerakan Non Blok.
Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut :
- Sebagai pemprakarsa lahirnya GNB
- Presiden Soekarno sebagai duta untuk menyampaikan keputusan KTT non blok I kepada Presiden Amerika serikat John F. Kennedi.
- Indonesia menjadi penyelenggara sekaligus ketua Gerakan Non Blok dalam KTT GNB di Jakarta pada Bulan September 1992.
- Presiden Soeharto merintis dibukanya kembali Dialog Untara Selatan yang telah lama mengalami pemutusan, yakni dalam KTT G-7 di Tokyo Jepang tahun 1993.
- Indonesia selalu mengusulkan dalam KTT kemajuan Ekonomi, penghapusan penjajahan, dan kemurnia GNB tetap dipertahankan.
kembali ke GNB, GNB sendiri mempunyai Sekretaris Jenderal yang terus berganti pada saatnya, Berikut daftarnya:
Sekretaris Jendral
PENUTUP
Nah.. sampai lah diakhir artikel tentang Gerakan Non Blok, kiranya artikel diatas dapat bermanfaat bagi anda dan maaf jika ada kesalahan kata ataupun informasi, Salam sejahtera dan Salam Perdamaian bagi Dunia sekarang dan selamanya :)